الحديث الأول
HADITS KE-1
HADITS KE-1
AMAL
ITU TERGANTUNG NIATNYA
|
عَنْ أَمِيْرِ
الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا
اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ
كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ
وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ
يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .[رواه إماما المحدثين أبو
عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين
مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب
المصنفة]
|
Dari
Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu 'anhu, ia berkata
: “Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Segala
amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai
niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka
hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu
Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya,
maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.
[Diriwayatkan
oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim
bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim
bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya
yang paling shahih di antara semua kitab hadits. Bukhari no. 1 dan Muslim no.
1907]
|
الحـديث الثاني
HADITS KEDUA
IMAN, ISLAM, DAN IHSAN
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ
شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ
أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى
النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ
وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ
اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ
تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ
وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ،
فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ
اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ،
قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ
تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ: فَأَخْبِرْنِي
عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ.
قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا
وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ
فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ
أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ
فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ . [رواه
مسلم]
Arti
hadits ke 2/ ترجمة الحديث :
Dari Umar
radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki
yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak
padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang
mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua
lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya
berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa
tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad
adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan
dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua
heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya
lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari
akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian
dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku
tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada
Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia
melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat
(kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari
yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “,
beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau
melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba,
(kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu
berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “
Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian
(bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Hadits Riwayat Muslim)
الحـديث الثالث
HADITS KETIGA
RUKUN ISLAM
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ :
سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله وسلم يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى
خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ
اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ
رَمَضَانَ. [رواه الترمذي ومسلم ]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu
Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khottob radiallahuanhuma dia berkata :
Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Islam dibangun
diatas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain
Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan
zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan. (Riwayat Turmuzi dan Muslim)
الحـديث الرابـع
HADITS KEEMPAT
TAKDIR MANUSIA TELAH DITETAPKAN
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ
عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ
اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ
يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ
يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ
ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ،
وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ
وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ
اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ
الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ
عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ
أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ
وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ
أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا [رواه البخاري ومسلم]
Terjemah Hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu
Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang
yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan
penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari,
kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian
menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya
seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk
menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan
atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di
antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara
dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya
ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam
neraka. sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka
hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah
ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka
masuklah dia ke dalam surga. (Riwayat Bukhori dan Muslim).
الحـديث الخامس
HADITS KELIMA
SEMUA PERBUATAN BID'AH TERTOLAK
عَنْ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ
أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ.
[رواه البخاري ومسلم وفي رواية لمسلم : مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ
أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ ]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Ummul
Mu’minin; Ummu Abdillah; Aisyah radhiallahuanha dia berkata : Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang mengada-ada dalam urusan
(agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya), maka dia tertolak. (Riwayat
Bukhori dan Muslim), dalam riwayat Muslim disebutkan: siapa yang melakukan
suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak.
الحــديث السادس
HADITS KEENAM
DALIL YANG HALAL DAN
YANG HALAM TELAH JELAS
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُوْلُ : إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا
أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ
اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدْ اسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ
وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ، كَالرَّاعِي يَرْعىَ حَوْلَ
الْحِمَى يُوْشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيْهِ، أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ
حِمًى أَلاَ وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ
مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ
الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ [رواه البخاري ومسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu
Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya yang halal itu jelas dan
yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat
(samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut
terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan
siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara
yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya
disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan
memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah
adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal
daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka
buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati “.(Riwayat Bukhori dan
Muslim)
الحــديث السابع
HADITS KETUJUH
AGAMA ADALAH NASIHAT
عَنْ أَبِي
رُقَيَّةَ تَمِيْم الدَّارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ : الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ . قُلْنَا لِمَنْ ؟ قَالَ : لِلَّهِ
وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ . [رواه
البخاري ومسلم]
Dari Abu
Ruqoyah Tamim Ad Daari radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Agama adalah nasehat, kami berkata :
Kepada siapa ? beliau bersabda : Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan
kepada pemimpan kaum muslimin dan rakyatnya. (Riwayat Bukhori dan Muslim)
الحـديث الثـامن
HADITS KEDELAPAN
PERINTAH MEMERANGI
MANUSIA YANG TIDAK MELAKSANAKAN SHALAT DAN MENGELUARKAN ZAKAT
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ :
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ، وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوا
الزَّكاَةَ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءُهُمْ
وَأَمْوَالُـهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلاَمِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ
تَعَالىَ[رواه البخاري ومسلم ]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Ibnu Umar
radhiallahuanhuma sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda
: Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak
ada Ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat,
menunaikan zakat. Jika mereka melakukan hal itu maka darah dan harta
mereka akan dilindungi kecuali dengan hak Islam dan perhitungan mereka ada pada
Allah Subhanahu wata'ala.(Riwayat Bukhori dan Muslim)
الحــديث التـاسع
HADITS KESEMBILAN
MELAKSANAKAN PERINTAH SESUAI KEMAMPUAN
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ
فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ،
فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مَنْ قَبْلَكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ
وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ .[رواه البخاري ومسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu
Hurairah Abdurrahman bin Sakhr radhiallahuanhu dia berkata : Saya mendengar
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Apa yang aku larang hendaklah
kalian menghindarinya dan apa yang aku perintahkan maka hendaklah kalian
laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya kehancuran orang-orang sebelum kalian adalah
karena banyaknya pertanyaan mereka (yang tidak berguna) dan penentangan mereka
terhadap nabi-nabi mereka. (Bukhori dan Muslim)
الحـديث العاشر
HADITS
KESEPULUH
MAKAN DARI RIZKI
YANG HALAL
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ
لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ
بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى : ,يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ
الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً - وَقاَلَ
تَعَالَى : , يَا
أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ - ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ
السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا
رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ
بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ .[رواه مسلم]
Terjemah hadits / ترجمة
الحديث :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata :
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala itu
baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan
orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya :
Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah.
Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari
apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang
melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua
tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya
haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari
sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan
dikabulkan.(Riwayat Muslim).
الحـديث الحادي عشر
HADITS KESEBELAS
TINGGALKAN KERAGU-RAGUAN
عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ الْحَسَنُ
بْنُ عَلِي بْنِ أبِي طَالِبٍ سِبْطِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَرَيْحَانَتِهِ رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ : حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛ دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ
يَرِيْبُكَ .[رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح]
Terjemah hadits:
Dari Abu
Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam dan kesayangannya dia berkata : Saya menghafal dari Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam (sabdanya): Tinggalkanlah apa yang meragukanmu
kepada apa yang tidak meragukanmu.(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya
hasan shoheh)
الحــديث الثاني عشر
HADITS KEDUA BELAS
MENINGGALKAN YANG
TIDAK BERMANFAAT
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ [حديث
حسن رواه الترمذي وغيره هكذا]
Terjemah hadits :
Dari Abu Hurairah
radhiallahunhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
Merupakan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak
berguna baginya . (Hadits Hasan riwayat Turmuzi
dan lainnya)
الحـديث الثالث عشر
HADITS KETIGA BELAS
MENCINTAI MILIK ORANG LAIN SEPERTI MENCINTAI MILIKNYA SENDIRI
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسْ بْنِ
مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، خَادِمُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ
أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِه[رواه البخاري ومسلم]
Terjemah hadits :
Dari Abu
Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak
beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana
dia mencintai dirinya sendiri. (Riwayat Bukhori dan Muslim)
الحــديث الرابع عشر
HADITS KEEMPAT BELAS
LARANGAN BERZINA,
MEMBUNUH, DAN MURTAD
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنِّي رَسُوْلُ اللهِ إِلاَّ بِإِحْدَى ثَلاَثٍ :
الثَّيِّبُ الزَّانِي، وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ وَالتَّارِكُ لِدِيْنِهِ
الْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ [رواه
البخاري ومسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Ibnu
Mas’ud radiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
bersabda : Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain
Allah dan bahwa saya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) adalah utusan
Allah kecuali dengan tiga sebab : Orang tua yang berzina, membunuh orang lain
(dengan sengaja), dan meninggalkan agamanya berpisah dari jamaahnya.(Riwayat
Bukhori dan Muslim)
الحديث الخامس عشر
HADITS KELIMA BELAS
BERKATA BAIK ATAU
LEBIH BAIK DIAM, SERTA MEMULIAKAN TAMU
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ
كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ،
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ
كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ[رواه البخاري
ومسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu
Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata
baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia
menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya (Riwayat Bukhori dan Muslim)
الحـديث السادس عشر
HADITS
KEENAM BELAS
JANGAN MUDAH MARAH
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
أَوْصِنِي، قَالَ : لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ [رواه
البخاري]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu
Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah
sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau
bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka
beliau bersabda : Jangan engkau marah. (Riwayat Bukhori )
الحــديث السابع عشر
HADITS KETUJUH BELAS
BERBUAT BAIK DALAM
SEGALA URUSAN
عَنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّاد ابْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللهَ كَتَبَ
اْلإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ
وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ
وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ [رواه مسلم]
Terjemah hadits / ترحمة الحديث :
Dari Abu Ya’la
Syaddad bin Aus radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas
segala sesuatu . Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut.
Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian
mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya. (Riwayat Muslim)
الحــديث الثامن عشر
HADITS KEDELAPAN BELAS
SETELAH MELAKUKAN
DOSA, SEGERA LAKUKAN KEBAIKAN
عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ
الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ
السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ " [رواه الترمذي وقال حديث حسن وفي بعض النسخ حسن
صحيح]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Zar,
Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma dari
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam beliau bersabda : Bertakwalah kepada
Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya
menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik “(Riwayat Turmuzi,
dia berkata haditsnya hasan, pada sebagian cetakan dikatakan hasan shahih).
الحــديث التاسع عشر
HADITS KESEMBILAN BELAS
WASIAT RASULULLAH
KEPADA IBNU 'ABBAS, MINTA TOLONG DAN BERLINDUNG PADA ALLAH
عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَبْدِ
اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً، فَقَالَ : يَا غُلاَمُ إِنِّي
أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: اْحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ،
إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ،
وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ
بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ
اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ
قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ اْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفِ [رواه
الترمذي وقال : حديث حسن صحيح وفي رواية غير الترمذي: احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ
أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ،
وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَمْ
يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ
الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً].
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Al
Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahuanhuma, beliau berkata : Suatu saat saya
berada dibelakang nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda :
Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Allah,
niscaya dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada
dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon
pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika
sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka
tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah
tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu ,
niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah
tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering. (Riwayat Turmuzi dan dia berkata : Haditsnya hasan shahih). Dalam
sebuah riwayat selain Turmuzi dikatakan : Jagalah Allah, niscaya engkau akan
mendapatkan-Nya didepanmu. Kenalilah Allah di waktu senggang niscaya Dia akan
mengenalmu di waktu susah. Ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu
tidaklah akan menimpamu dan apa yang ditetapkan akan menimpamu tidak akan
luput darimu, ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran dan kemudahan
bersama kesulitan dan kesulitan bersama kemudahan).
الحــديث العشرون
HADITS KEDUA PULUH
ANJURAN MEMILIKI RASA MALU
عَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ
بِنْ عَمْرٍو الأَنْصَارِي الْبَدْرِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ
كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ[رواه
البخاري ]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu
Mas’ud Uqbah bin Amr Al Anshary Al Badry radhiallahuanhu dia berkata:
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya ungkapan yang
telah dikenal orang-orang dari ucapan nabi-nabi terdahulu adalah : Jika
engkau tidak malu perbuatlah apa yang engkau suka (Riwayat Bukhori)
الحــديث الحادي والعشرون
HADITS
KEDUAPULUH SATU
ISTIQOMAH
عَنْ أَبِي عَمْرو، وَقِيْلَ :
أَبِي عَمْرَةَ سُفْيَانُ بْنِ عَبْدِ اللهِ الثَّقَفِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ
: قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِي فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ
عَنْهُ أَحَداً غَيْرَكَ . قَالَ : قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ [رواه
مسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Amr,
-ada juga yang mengatakan- Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi
radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollallohu
‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan
yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda:
Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguhlah.(Riwayat
Muslim).
الحـديث الثاني والعشرون
HADITS
KEDUAPULUH DUA
MELAKSANAKAN SYARI'AT
ISLAM DENGAN BENAR
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ جَابِرْ
بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ
رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : أَرَأَيْتَ إِذَا
صَلَّيْتُ اْلمَكْتُوْبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلاَلَ،
وَحَرَّمْت الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئاً، أَأَدْخُلُ
الْجَنَّةَ ؟ قَالَ : نَعَمْ [رواه مسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu
Abdullah, Jabir bin Abdullah Al Anshary radhiallahuanhuma : Seseorang bertanya
kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, seraya berkata : Bagaimana
pendapatmu jika saya melaksanakan shalat yang wajib, berpuasa Ramadhan,
Menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram dan saya tidak tambah
sedikitpun, apakah saya akan masuk surga ?. Beliau bersabda : Ya.(Riwayat
Muslim)
الحديث الثالث والعشرون
HADITS KEDUAPULUH TIGA
SUCI ITU SEBAGIAN DARI IMAN
عَنْ أَبِيْ مَالِكْ الْحَارِثِي
ابْنِ عَاصِمْ اْلأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ، وَالْحَمْدُ
للهِ تَمْلأُ الْمِيْزَانِ، وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ – أَوْ
تَمْلآنِ – مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ، وَالصَّلاَةُ نُوْرٌ،
وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ . كُلُّ
النَّاسِ يَغْدُو فَباَئِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوْبِقُهَا[رواه مسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Malik
Al Haritsy bin ‘Ashim Al ‘Asy’ary radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Bersuci adalah bagian dari iman, Al
Hamdulillah dapat memenuhi timbangan, Subhanallah dan Al Hamdulillah dapat
memenuhi antara langit dan bumi, Sholat adalah cahaya, shadaqah adalah bukti,
Al Quran dapat menjadi saksi yang meringankanmu atau yang memberatkanmu. Semua
manusia berangkat menjual dirinya, ada yang membebaskan dirinya (dari kehinaan
dan azab) ada juga yang menghancurkan dirinya.(Riwayat Muslim).
الحــديث الرابع والعشرون
HADITS
KEDUAPULUH EMPAT
HARAMNYA BERBUAT
ZALIM
عَنْ أَبِي ذَرٍّ الْغِفَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ
رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ : يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ
عَلىَ نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّماً، فَلاَ تَظَالَمُوا . يَا
عِبَادِي كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ، فَاسْتَهْدُوْنِي
أَهْدِكُمْ . يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ
فَاسْتَطْعِمُوْنِي أَطْعِمْكُمْ . يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ عَارٍ إِلاَّ مَنْ
كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُوْنِي أَكْسُكُمْ . يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُوْنَ
بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَناَ أَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعاً،
فَاسْتَغْفِرُوْنِي أَغْفِرْ لَكُمْ، يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا
ضُرِّي فَتَضُرُّوْنِي، وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُوْنِي . يَا عِبَادِي
لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى
أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئاً .
يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ
كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ
مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ
وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ
وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلاَّ كَمَا
يَنْقُصُ الْمَخِيْطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ . يَا عِبَادِي
إِنَّمَا هِيَ أَعَمَالُكُمْ أُحْصِيْهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوْفِيْكُمْ إِيَّاهَا
فَمَنْ وَجَدَ خَيْراً فَلْيَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ
ذَلِكَ فَلاَ يَلُوْمَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ .[رواه مسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Dzar
Al Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman:
Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan
Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) diantara kalian, maka janganlah
kalian saling berlaku zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah sesat kecuali
siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan
memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan kecuali
siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya
Aku berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali
siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku
niscaya Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan
kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya, maka
mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni. Wahai hamba-Ku sesungguhnya
tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak
ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku. Wahai hambaku seandainya sejak
orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan
jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa di antara kamu, niscaya hal
tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku seandainya
sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari golongan
manusia dan jin di antara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka di
antara kalian, niscaya hal itu mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. Wahai
hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang
terakhir semuanya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku,
lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak mengurangi apa
yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah
lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan
untuk kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak mendapatkan
kebaikaan maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan
selain (kebaikan) itu janganlah ada yang dicela kecuali dirinya.(Riwayat
Muslim)
الحـديث الخامس والعشرون
HADITS KEDUAPULUH LIMA
BERSEDEKAH
TIDAK MESTI DENGAN HARTA
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ نَاساً مِنْ أَصْحَابِ
رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ
بِاْلأُجُوْرِ يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُوْمُوْنَ كَمَا نَصُوْمُ،
وَتَصَدَّقُوْنَ بِفُضُوْلِ أَمْوَالِهِمْ قَالَ : أَوَ لَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ
لَكُمْ مَا يَتَصَدَّقُوْنَ : إِنَّ لَكُمْ بِكُلِّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ
تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَحْمِيْدَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَهْلِيْلَةٍ
صَدَقَةً وَأَمْرٍ بِالْمَعْرُوْفِ صَدَقَةً وَنَهْيٍ عَن مُنْكَرٍ صَدَقَةً وَفِي
بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةً قَالُوا : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيَأْتِي
أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا أَجْرٌ ؟ قَالَ : أَرَأَيْتُمْ لَوْ
وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ وِزْرٌ ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي
الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ .[رواه مسلم]
Terjemah
hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu
Dzar radhiallahuanhu : Sesungguhnya sejumlah orang dari shahabat Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa
sallam: “ Wahai Rasululullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa
pahala yang banyak, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa
sebagaimana kami puasa dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka
(sedang kami tidak dapat melakukannya). (Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa
sallam) bersabda : Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian jalan untuk
bersedekah ? : Sesungguhnya setiap tashbih merupakan sedekah, setiap takbir
merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan
sedekah, amar ma’ruf nahi munkar merupakan sedekah dan setiap kemaluan kalian
merupakan sedekah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah masakah dikatakan berpahala
seseorang diantara kami yang menyalurkan syahwatnya ?, beliau bersabda :
Bagaimana pendapat kalian seandainya hal tersebut disalurkan dijalan yang
haram, bukankah baginya dosa ?, demikianlah halnya jika hal tersebut diletakkan
pada jalan yang halal, maka baginya mendapatkan pahala.(Riwayat Muslim)
الحــديث السادس والعشرون
HADITS KEDUAPULUH ENAM
SEGALA PERBUATAN BAIK ADALAH SEDEKAH
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ، كُلُّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ
الشَّمْسُ تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي
دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ
صَدَقَةٌ وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمْشِيْهَا
إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ وَ تُمِيْطُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ[رواه
البخاري ومسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu
Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Setiap anggota tubuh manusia wajib disedekahi, setiap hari dimana
matahari terbit lalu engkau berlaku adil terhadap dua orang (yang bertikai)
adalah sedekah, engkau menolong seseorang yang berkendaraan lalu engkau
bantu dia untuk naik kendaraanya atau mengangkatkan barangnya adalah sedekah,
ucapan yang baik adalah sedekah, setiap langkah ketika engkau berjalan menuju
shalat adalah sedekah dan menghilangkan gangguan dari jalan adalah
sedekah.(Riwayat Bukhori dan Muslim)
الحـديث السابع والعشرون
HADITS KEDUAPULUH TUJUH
MENJAUHI PERBUATAN YANG MERESAHKAN
عَنْ النَّوَّاسِ بنِ سَمْعَانَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ : الْبِرُّ
حُسْنُ الْخُلُقِ وَاْلإِثْمُ مَا حَاكَ فِي نَفْسِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ
عَلَيْهِ النَّاسُ . [رَوَاهُ مُسْلِم] . وَعَنْ وَابِصَةَ بْنِ مَعْبَد رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : أَتَيْتُ
رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : جِئْتَ تَسْألُ عَنِ
الْبِرِّ قُلْتُ : نَعَمْ، قَالَ : اِسْتَفْتِ قَلْبَكَ، الْبِرُّ مَا
اطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ، وَاْلإِثْمُ
مَا حَاكَ فِي النَّفْسِ وَتَرَدَّدَ فِي الصَّدْرِ، وَإِنْ أَفْتَاكَ النَّاسُ
وَأَفْتَوْكَ " [حديث حسن رويناه في مسندي الإمامين أحمد بن حنبل والدارمي بإسناد
حسن]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Nawwas
bin Sam’an radhiallahuanhu, dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
beliau bersabda : “Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan dosa adalah apa yang
terasa mengaggu jiwamu dan engkau tidak suka jika diketahui manusia “
(Riwayat Muslim)
Dan dari
Wabishah bin Ma’bad radhiallahuanhu dia berkata : Saya mendatangi Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda : Engkau datang untuk
menanyakan kebaikan ?, saya menjwab : Ya. Beliau bersabda : Mintalah pendapat
dari hatimu, kebaikan adalah apa yang jiwa dan hati tenang karenanya, dan dosa
adalah apa yang terasa mengganggu jiwa dan menimbulkan keragu-raguan dalam
dada, meskipun orang-orang memberi fatwa kepadamu dan mereka
membenarkannya.(Hadits hasan kami riwayatkan dari dua musnad Imam Ahmad bin
Hanbal dan Ad Darimi dengan sanad yang hasan)
الحــديث الثامن والعشرون
HADITS KEDUAPULUH DELAPAN
BERPEGANG TEGUH PADA SUNNAH RASULULLAH DAN KHULAFAUR RASYIDIN (PARA SAHABAT
عَنْ أَبِي نَجِيْحٍ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَاريةَ رَضي الله عنه
قَالَ : وَعَظَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ الله عليه وسلم مَوْعِظَةً وَجِلَتْ
مِنْهَا الْقُلُوْبُ، وَذَرِفَتْ مِنْهَا الْعُيُوْنُ، فَقُلْنَا : يَا رَسُوْلَ
اللهِ، كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ، فَأَوْصِنَا، قَالَ : أُوْصِيْكُمْ
بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ
عَلَيْكُمْ عَبْدٌ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى
اخْتِلاَفاً كًثِيْراً. فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ،
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ [رَوَاه داود والترمذي وقال : حديث حسن
صحيح]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث
:
Dari Abu Najih
Al Irbadh bin Sariah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu
‘alaihi wa sallam memberikan kami nasehat yang membuat hati kami bergetar dan
air mata kami bercucuran. Maka kami berkata : Ya Rasulullah, seakan-akan ini
merupakan nasehat perpisahan, maka berilah kami wasiat. Rasulullah shollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda : “ Saya wasiatkan kalian untuk bertakwa kepada
Allah ta’ala, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin
kalian adalah seorang budak. Karena di antara kalian yang hidup (setelah ini)
akan menyaksikan banyaknya perselisihan. Hendaklah kalian berpegang teguh
terhadap ajaranku dan ajaran Khulafaurrasyidin yang mendapatkan petunjuk,
gigitlah (genggamlah dengan kuat) dengan geraham. Hendaklah kalian menghindari
perkara yang diada-adakan, karena semua perkara bid’ah adalah sesat “ (Riwayat Abu Daud dan Turmuzi, dia berkata : hasan shahih)
الحــديث التاسع والعشرون
HADITS KEDUAPULUH SEMBILAN
SHALAT LAIL
MENGHAPUS DOSA
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قُلْتُ يَا
رَسُوْلَ اللهِ، أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي عَنِ
النَّارِ، قَالَ : لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْ عَظِيْمٍ، وَإِنَّهُ
لَيَسِيْرٌ عَلىَ مَنْ يَسَّرَهُ اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِ : تَعْبُدُ اللهَ لاَ
تُشْرِكُ بِهِ شَيْئاً، وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ،
وَتَصُوْمُ رَمَضَانَ، وَتَحُجُّ الْبَيْتَ، ثُمَّ قَالَ : أَلاَ أَدُلُّكَ
عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ ؟ الصَّوْمُ جُنَّةٌ، وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيْئَةَ
كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ، وَصَلاَةُ الرَّجُلِ فِي جَوْفِ
اللَّيْلِ، ثُمَّ قَالَ : } تَتَجَافَى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ..
–حَتَّى بَلَغَ- يَعْمَلُوْنَ{ُ ثمَّ
قَالَ : أَلاَ أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الأَمْرِ وُعَمُوْدِهِ وَذِرْوَةِ سَنَامِهِ ؟
قُلْتُ بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : رَأْسُ اْلأَمْرِ اْلإِسْلاَمُ
وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ. ثُمَّ قَالَ: أَلاَ
أُخْبِرُكَ بِمَلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ ؟ فَقُلْتُ : بَلىَ يَا رَسُوْلَ اللهِ
. فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ وَقَالِ : كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا. قُلْتُ : يَا
نَبِيَّ اللهِ، وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُوْنَ بِمَا نَتَكَلَّمَ بِهِ ؟ فَقَالَ :
ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ، وَهَلْ يَكُبَّ النَاسُ فِي النَّارِ عَلَى
وُجُوْهِهِمْ –أَوْ قَالَ : عَلىَ مَنَاخِرِهِمْ – إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
. [رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح]
Terjemah
hadits / ترجمة الحديث :
Dari
Mu’az bin Jabal radhiallahuanhu dia berkata : Saya berkata : Ya Rasulullah,
beritahukan saya tentang perbuatan yang dapat memasukkan saya ke dalam surga
dan menjauhkan saya dari neraka, beliau bersabda: Engkau telah bertanya tentang
sesuatu yang besar, dan perkara tersebut mudah bagi mereka yang dimudahkan
Allah ta’ala, : Beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya sedikitpun,
menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji.
Kemudian beliau (Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam) bersabda: Maukah
engkau aku beritahukan tentang pintu-pintu surga ?; Puasa adalah benteng,
Sodaqoh akan mematikan (menghapus) kesalahan sebagaimana air mematikan api, dan
shalatnya seseorang di tengah malam (qiyamullail), kemudian beliau membacakan
ayat (yang artinya) : “ Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya….”. Kemudian
beliau bersabda: Maukah kalian aku beritahukan pokok dari segala perkara,
tiangnya dan puncaknya ?, aku menjawab : Mau ya Nabi Allah. Pokok perkara
adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah Jihad. Kemudian
beliau bersabda : Maukah kalian aku beritahukan sesuatu (yang jika kalian
laksanakan) kalian dapat memiliki semua itu ?, saya berkata : Mau ya Rasulullah.
Maka Rasulullah memegang lisannya lalu bersabda: Jagalah ini (dari perkataan
kotor/buruk). Saya berkata: Ya Nabi Allah, apakah kita akan dihukum juga atas
apa yang kita bicarakan ?, beliau bersabda: Ah kamu ini, adakah yang
menyebabkan seseorang terjungkel wajahnya di neraka –atau sabda beliau : diatas
hidungnya- selain buah dari yang diucapkan oleh lisan-lisan mereka . (Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shahih)
الحــديث الثلاثون
HADITS
KETIGAPULUH
LAKSANAKAN PERINTAH
AGAMA DAN MENJAUHI LARANGAN AGAMA
عَنْ أَبِي ثَعْلَبَةَ الْخُشَنِي جُرْثُوْمِ بْنِ نَاشِرٍ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : إِنَّ اللهَ
تَعَالَى فَرَضَ فَرَائِضَ فَلاَ تُضَيِّعُوْهَا، وَحَدَّ حُدُوْداً فَلاَ
تَعْتَدُوْهَا، وَحَرَّمَ أَشْيَاءَ فَلاَ تَنْتَهِكُوْهَا، وَسَكَتَ عَنْ
أَشْيَاءَ رَحْمَةً لَكُمْ غَيْرَ نِسْيَانٍ فَلاَ تَبْحَثُوا عَنْهَا.[حديث حسن رواه الدارقطني وغيره] .
Dari Abi
Tsa’labah Al Khusyani Jurtsum bin Nasyir radhiallahuanhu, dari Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam dia berkata : Sesungguhnya Allah ta’ala telah
menetapkan kewajiban-kewajiban, maka janganlah kalian mengabaikannya, dan telah
menetapkan batasan-batasannya janganlah kalian melampauinya, Dia telah
mengharamkan segala sesuatu, maka janganlah kalian melanggarnya, Dia mendiamkan
sesuatu sebagai kasih sayang buat kalian dan bukan karena lupa jangan kalian
mencari-cari tentangnya . (Hadits hasan riwayat
Daruquthni dan lainnya).
(Hadits ini dikatagorikan sebagai hadits dho’if). Lihat
Qowa’id wa Fawa’id Minal Arbain An Nawawiah, karangan Nazim Muhammad Sulthan,
hal. 262. Lihat pula Misykatul Mashabih, takhrij Syaikh
Al Albani, hadits no. 197, juz 1. Lihat pula Jami’ Al Ulum wal Hikam, oleh
Ibnu Rajab).
الحــديث الحادي
والثلاثون
HADITS KETIGAPULUH SATU
ANJURAN ZUHUD
عَنْ أَبِي الْعَبَّاس سَهْل بِنْ سَعْد السَّاعِدِي رَضِيَ الله
عَنْهُ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ : ياَ رَسُوْلَ اللهِ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِيَ
اللهُ وَأَحَبَّنِي النَّاسُ، فَقَالَ : ازْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ،
وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ .[حديث حسن رواه ابن ماجة
وغيره بأسانيد حسنة]
Terjemah
hadits / ترجمة الحديث
Dari Abu
Abbas Sahl bin Sa’ad Assa’idi radhiallahuanhu dia berkata : Seseorang
mendatangi Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau berkata :
Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan,
Allah dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda: Zuhudlah terhadap
dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada
manusia maka engkau akan dicintai manusia.
(Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad hasan) .
الحـديث الثاني والثلاثون
HADITS KETIGAPULUH DUA
TIDAK BOLEH BERBUAT KERUSAKAN
ATAU BAHAYA
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ سعْدُ بْنِ سِنَانِ الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلَّمَ قَالَ : لاَ ضَرَرَ وَلاَ
ضِرَارَ [حَدِيْثٌ
حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه وَالدَّارُقُطْنِي وَغَيْرُهُمَا مُسْنَداً،
وَرَوَاهُ مَالِك فِي الْمُوَطَّأ مُرْسَلاً عَنْ عَمْرو بْنِ يَحْيَى عَنْ
أَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْقَطَ أَبَا
سَعِيْدٍ وَلَهُ طُرُقٌ يُقَوِّي بَعْضُهَا بَعْضاً]
Terjemah
hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu
Sa’id, Sa’ad bin Sinan Al Khudri radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Tidak boleh melakukan perbuatan
(mudharat) yang mencelakakan diri sendiri dan orang lain“ (Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Daruqutni serta
selainnya dengan sanad yang bersambung, juga diriwayatkan oleh Imam Malik dalam
Muwattho’ secara mursal dari Amr bin Yahya dari bapaknya dari Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam, dia tidak menyebutkan Abu Sa’id. Akan tetapi dia
memiliki jalan-jalan yang menguatkan sebagiannya atas sebagian yang lain).
الْحَدِيث الثالث والثلاثون
HADITS KETIGA PULUH TIGA
PENUDUH WAJIB MEMBAWA
BUKTI, DAN TERTUDUH CUKUP BERSUMPAH
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم : لَوْ يُعْطَى النَّاسُ بِدَعْوَاهُمْ،
لاَدَّعَى رِجَالٌ أَمْوَالَ قَوْمٍ وَدِمَاءَهُمْ، لَكِنَّ الْبَيِّنَةَ عَلَى
الْمُدَّعِيْ وَالْيَمِيْنَ عَلَى مَنْ أَنْكَرَ [حديث حسن رواه البيهقي وغيره هكذا، وبعضه في
الصحيحين]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Ibnu
Abbas radhiallahuanhuma, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
bersabda : Seandainya setiap pengaduan manusia diterima, niscaya setiap orang
akan mengadukan harta suatu kaum dan darah mereka, karena itu (agar tidak
terjadi hal tersebut) maka bagi pendakwa agar mendatangkn bukti dan sumpah bagi
yang mengingkarinya (Hadits hasan riwayat Baihaqi
dan lainnya yang sebagiannya terdapat dalam As Shahihain)
الحديث الرابع والثلاثون
HADITS KETIGA PULUH EMPAT
KEWAJIBAN
MENGINGKARI/MEMBERANTAS KEMUNGKARAN
عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ
: مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ
يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ
اْلإِيْمَانِ [رواه مسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Sa’id
Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan
tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu
maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman.
(Riwayat Muslim)
الحـديث الخامس والثلاثون
HADITS KETIGAPULUH LIMA
HARAMNYA SIFAT DENGKI(HASAD), DAN MENCARI-CARI KESALAHAN ORANG
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ تَحَاسَدُوا
وَلاَ تَنَاجَشُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ
عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً . الْمُسْلِمُ أَخُو
الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَكْذِبُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ .
التَّقْوَى هَهُنَا –وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ – بِحَسَبِ
امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ
عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ [رواه مسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu
Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan
saling memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah
dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.
Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak
menzaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya.
Taqwa itu disini (seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali). Cukuplah seorang
muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim
atas muslim yang lain; haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.(Riwayat
Muslim)
الحديث السادس والثلاثون
HADITS KETIGAPULUH ENAM
SESAMA MUSLIM WAJIB
SALING BANTU
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ
عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ
نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ
كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ
اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ
اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كاَنَ
الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ. وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ
عِلْماً سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ
فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ
بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ،
وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ
بَطَأَ فِي عَمَلِهِ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ رواه مسلم
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan
seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan
memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang
yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat
dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di
dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong
saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah
mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu
rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka,
niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka
rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada
makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan
dipercepat oleh nasabnya. (Riwayat Muslim)
الحديث السابع والثلاثون
Hadits ketigapuluh tujuh
PAHALA KEBAIKAN
DILIPATGANDAKAN OLEH ALLAH
عَنْ ابْنِ عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنْ رَسُوْلِ
اللهِ صَلى الله عليه وسلم فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
: إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ :
فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا عِنْدَهُ حَسَنَةً
كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَةَ
حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ، وَإِنْ
هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً
كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً
" [رواه البخاري ومسلم في صحيحهما بهذه الحروف]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Ibnu
Abbas radhiallahuanhuma, dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam
sebagaimana dia riwayatkan dari Rabbnya Yang Maha Suci dan Maha Tinggi :
Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian
menjelaskan hal tersebut : Siapa yang ingin melaksanakan kebaikan kemudian dia
tidak mengamalkannya, maka dicatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan penuh. Dan
jika dia berniat melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka Allah akan
mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat bahkan
hingga kelipatan yang banyak. Dan jika dia berniat melaksanakan keburukan
kemudian dia tidak melaksanakannya maka baginya satu kebaikan penuh, sedangkan
jika dia berniat kemudian dia melaksanakannya Allah mencatatnya sebagai satu
keburukan. (Riwayat Bukhori dan Muslim dalam kedua
shahihnya dengan redaksi ini).
الحديث الثامن والثلاثون
Hadits Ketigapuluh delapan
KEUTAMAAN MELAKSANAKAN SUNNAH
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللهَ
تَعَالَى قَالَ : مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا
تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ
عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى
أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ
وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ
الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ
اسْتَعَاذَنِي لأُعِيْذَنَّهُ [رواه البخاري]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata
: Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhya Allah ta’ala
berfirman : Siapa yang memusuhi waliku maka Aku telah mengumumkan perang
dengannya. Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih aku cintai
kecuali dengan beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya.
Dan hambaku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara
sunnah di luar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya dan jika Aku telah
mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar,
penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya
untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta
kepadaku niscaya akan aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku
niscaya akan Aku lindungi “ Riwayat Bukhori.
الحديث التاسع والثلاثون
HADITS
KETIGAPULUH SEMBILAN
TIDAK SENGAJA ATAU
LUPA DIMAAFKAN
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ
اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ : إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِيْ عَنْ أُمَّتِي :
الْخَطَأُ وَالنِّسْيَانُ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ [حديث حسن رواه ابن ماجة والبيهقي وغيرهما]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Ibnu Abbas radiallahuanhuma : Sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : "Sesungguhnya Allah ta’ala memafkan
umatku karena aku (disebabkan beberapa hal) : Kesalahan, lupa dan segala
sesuatu yang dipaksa“ (Hadits hasan diriwayatkan oleh
Ibnu Majah dan Baihaqi dan lainnya)
الحديث الأربعون
Hadits Keempat Puluh
HIDUP
BAGAIKAN SEORANG PENGEMBARA
عَنْ ابْنِ عُمَرْ
رضي الله عَنْهُمَا قَالَ : أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
بِمَنْكِبَيَّ فَقَالَ : كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ
سَبِيْلٍ . وَكاَنَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ : إِذَا
أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ
الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ . [رواه البخاري]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata : Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam memegang pundak kedua pundak saya seraya bersabda :
Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara “, Ibnu Umar
berkata : Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu
berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk
(persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu “ (Riwayat Bukhori)
الحديث الحادي والأربعون
HADITS KEEMPATPULUH SATU
MENUNDUKKAN HAWA
NAFSU
عَنْ أَبِي
مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ :
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى
يَكُوْنَ هَوَاهُ تَبَعاً لِمَا جِئْتُ بِهِ [حَديثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ وَرَوَيْنَاهُ
فِي كِتَابِ الْحُجَّة بإسنادٍ صحيحٍ ]
Dari Abu Muhammad Abdillah bin
Amr bin ‘Ash radhiallahuanhuma dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda : "Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga
hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa “ Hadits hasan shahih dan kami riwayatkan
dari kitab Al Hujjah dengan sanad yang shahih.
(Hadits ini tergolong
dho’if. Lihat Qowa’id Wa Fawa’id minal Arba’in An-Nawawiyah, karangan Nazim
Muhammad Sulthan hal. 355, Misykatul Mashabih takhrij Syaikh Al Albani, hadits
no. 167
الحديث
الثاني والأربعون
HADITS
KEEMPATPULUH DUA
DOSA
SELAIN SYIRIK AKAN DIAMPUNI
عَنْ
أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه
وسلم يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي
وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ
آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي
غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ
خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا
مَغْفِرَةً [رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح ]
Terjemah
Hadits / ترجمة الحديث :
Dari Anas Radhiallahuanhu dia
berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Allah
Ta’ala berfirman: "Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku
dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun
banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu
(sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan
Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku
dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak
menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula
ampunan “ (Riwayat Turmuzi dan dia berkata : haditsnya hasan shahih).