Sabtu, 23 Oktober 2010

Khuthbah Jum`at

KHUTBAH JUM`AT
Mensyukuri Ni`mat
اَلْحَمْدُ ِ للهِ الَّذِى اَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ والصِّحَّةِِ, اَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ , وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى ألِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ وَّالاَهُ. اَيُّهَا الْخَاضِرُوْنَ, اُوْصِيْكُمْ عِبَادَ اللهِ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ. قَالَ اللهُ فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ, اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَآاَيُّهَا الّذِيْنَ أمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. اَمَّا بَعْدُ.
Hadirin Rahimakumullah.
Sebagai pribadi Muslim yang taat kepada ajaran Islam selayaknya kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT. Atas segala nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita khususnya nikmat Iman dan Sehat, sehingga pada hari ini kita masih dapat melaksanakan salah satu kewajiban kita yakni Ibadah Shalat Jum`at. Mudah-mudahan dengan Ibadah Jum`at ini derajat Iman dan Taqwa kita semakin meningkat. Aamiin Yaa Robbal `Aalamiin.

Jama`ah Jum`ah Rahimakumullah !
Khatib mengajak kepada jamaah sekalian, marilah kita sama-sama meningkatkan taqwa kepada Allah SWT dengan selalu berusaha melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala larangan-laranganNya. Taqwa akan membawa kita ke nuansa hidup yang penuh rahmat, penuh kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Tak satu orangpun muslim di dunia ini yang ingin hidupnya sengsara baik di dunia maupun diakhirat, termasuk kita semua. Selama ini baik disadari atau tidak, kita terkadang menjauh dari ajaran agama kita sendiri, kadang-kadang kita terlalu sibuk dengan urusan duniawi yang kadang melalaikan kita untuk taqarrub

1
kepada Allah SWT. Marilah kita kembali kepadaNya, kepada jalan yang diridloiNya. Bertaubat dan mohon ampun atas banyaknya dosa yang telah kita perbuat. Jangan membuang-buang waktu, jangan menunggu ajal menjelang, karena kita tidak akan pernah tahu kapan malaikat Izrail dating. Mari kita selalu mengingat Allah di manapun kita berada. Di Mesjid, di rumah, di tempat aktifitas kita sehari-hari, baik dikala suka maupun dikala duka, dalam waktu luang maupun dalam waktu sempit. Allah menjanjikan ketenangan dan ketentraman kepada orang yang selalu mengingat Allah.
أَلاَ بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ (الرعد: 28)
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”

Mengingat Allah tidak hanya diartikan menyebut namaNya dengan lisan dan dzikir dengan hati kita, tetapi juga pengupayaan keselarasan aktifitas kita dengan ajaran – ajaran yang telah digariskan oleh Allah SWT. Apakah kegiatan kita tidak melanggar ajaran-ajaran Allah, apakah pekerjaan yang dilakukan tidak melanggar norma-norma Agama Islam, apakah amal-amal kita sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah dan seterusnya.

Kaum Muslimin Rahimakumullah !
Manusia dijadikan oleh Allah sebagai makhluk yang mengemban Amanat, Allah menciptakannya dengan penuh hikmah, bukan asal-asalan dan main-main. Pada hakikatnya kita hidup di dunia ini hanyalah untuk beribadah dan menghambakan diri kepada Allah. Salah besar bila manusia yang hidupnya hanya digunakan untuk menumpuk kekayaan ataupun mengejar pangkat dan kedudukan, sehingga penghambaan diri kepada Allah terlalaikan :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ
“Dan tidak Kami ciptakan Jin dan Manusia kecuali agar mereka menyembah (beribadah kepadaKu)”

2
Kekayaan yang kita miliki harus dijadikan sebagai sarana mendapat ridla Allah. Pangkat dan kedudukan yang diamanatkan kepada kita harus dipergunakan sebagai wasilah menambah ibadah dan taqwa kita dengan ber Amar Ma`ruf Nahyi Munkar . karena bila tidak demikian , hanya akan menimbulkan kebahagiaan semu, kebahagiaan yang enak dipandang tapi sangat menyiksa untuk dirasakan. Demikian pula halnya dengan pangkat dan kedudukan yang diamanatkan, bila kita tidak mampu mengembannya dengan benar dan bertanggung jawab, bersiap-siaplah menerima akibatnya berupa kehinaan jiwa dan diri kita, kesengsaraan bathin yang menyiksa, dan sikasa Allah di neraka.

Hadirin Jama`ah Jum`ah Rahimakumullah !
Agama Islam tidak melarang kita mengambil manfaat dan merasakan kenikmatan dunia. Agama tidak menghalangi kita berusaha meningkatkan taraf hidup dabn membahagiakan anak istri dan keluarga. Tapi kita dituntut untuk dapat mengatur waktu dan selalu berjalan pada jalur yang benar. Tidak asal-asalan dalam berusaha. Agama Islam mengajarkan cara hidup yang benar dan penuh berkah dengan menganjurkan untuk selalu menjadikan ajaran Agama Islam sebagai landasan dalam berusaha dan berkarya.Dengan berpedoman kepada ajaran IslamTidak akan ada lagi “Yang kuat memaksa yang lemah”, “Yang pintar menipu yang bodoh”, “Yang kaya menekan yang miskin”,Yang menjabat memperdaya rakyat” dan seterusnya.

Hadirin Rahimakumullah !
Sebagai orang beriman, tidak pantas kita lupa diri, lupa keluarga, lupa tetangga, lupa masyarakat dan lupa tanggung jawab sebagai umat yang beragama berbangsa dan bernegara. Apalagi jika lupa Allah yang menciptakan kita, yang telah banyak memberi nikmat sekaligus amanah kepada kita sebagai khalifah di muka bumi ini Sudahkah kita lakukan dan kita pergunakan amanah sekaligus anugrah ini sesuai dengan kehendak pemberi anugrah dan amanah ? ataukah belum? Hal ini harus terus kita lakukan agar jangan
3
sampai terjebak kepada kufur nikmat dan berkhianat atas amanat. Allah berfirman :
يَآاَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَخُوْنُوْا اللهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْا اَمَانَاتِكُمْ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ( الأنفال : 27)
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui” (al-Anfal : 27)
Celakalah jika kita kufur atas nikmat dan khianat terhadap amanat. Allah mengancam orang kufur nikmat dengan malapetaka yang amat mengerikan, baik malapetaka yang langsung dirasakan di dunia; seperti pergolakan rakyat, keterpurukan ekonomi, dekadensi moral, musibah, wabah penyakit dan bencana alam. Atau malapetaka yang akan ditimpakan kelak di akhirat.
Dalam al-Qu`an Surat Saba ayat 15 diceriterakan bahwa dalam sejarah umat manusia pernah dijumpai suatu bangsa atau kaum yang dikaruniai Allah berupa kemakmuran yaitu kaum Saba. Mereka memiliki dua wilayah yang amat subur. Dari dua wilayah tersebut dihasilkan buah-buahan yang melimpah hingga kaum Saba hidup dalam kesejahteraan dan kemakmuran. Kepada mereka Allah berfirman :
كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوْالَهُ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُوْرٌ. (إبراهيم : 7)
3
“makanlah olehmu dari rizqi yang dianugerahkan Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu ini) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.” (Saba : 15)

Akan tetapi justru sebaliknya, kaum Saba berpaling dari Allah dan kufur terhadap nikmat-Nya. Akhirnya Allah mendatangkan malapetaka kepada mereka berupa banjir dakhsyat yang menghancurkan kebun-kebun yang subur, memusnahkan segala apa yang pernah mereka miliki.
4
Kita tak ingin kejadian yang menimpa negeri Saba terjadi pada diri dan negeri kita ini. Agar kita terhindar dari murka Allah, agar peluang kesempatan, kenikmatan dan kesejahteraan tidak berubah menjadi keempitan, kesengsaraan, keterpurukan, agar kemajuan teknologi dan pembangunan tidak berubah menjadi bencana, agar kemakmuran tidak berbalik menjadi malapetaka, marilah kita benar-benar bersyukur kepada Allah dengan melaksanakan kewajiban kita kepada Allah SWT, kewajiban kita kepada ummat dan bangsa ini. Mari kita laksanakan dengan baik amanat Allah, amanat Ummat, amanat Bangsa dan Negara yang kita sandang masing-masing. Sebagai rakyat, sebagai aparat, sebagai pejabat maupun sebagai konglomerat. Dalam kaitan Syukur ini Allah berfirman dalam Surat Ibrahim ayat 7 :
وَإِذْتَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ َلأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيْدٌ.
“Dan Ingatlah, tatkala Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menmbah (nikmat) kepadamu, tapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Hadirin Jama`ah Jum`ah Rahimakumullah !

Mari kita ekspresikan syukur kita dengan terus memacu diri kita untuk terus berupaya menyelaraskan amal kita dengan ajaran Agama Islam. Jangan eksperikan syukur atas nikmat – nikmat ini dengan hura-hura, apalagi berbaur dengan maksiat.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan karuni dan Rahmat-Nya kepada kita, mudah-mudahan kita termasuk orang – orang yang mendapat perlindungan dari malapetaka; kini, esok maupun masa yang akan datang.
Aamiin

5
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. اَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا. وَاَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَآئِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
الخطبة الثانية
اَلْحَمْدُ ِ للهِ نَحْمَدُهُ حَمْدَ مَنْ يُكْشَفُ عَنْهُ مِنَ الضَّرَرِ وَالْبَلاءِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ جَلَّ وَعَلَى. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ حَبِيْبُ الرَّحْمنِ اْلأَعْلَى.اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الَّذِي لَيْسَ لَهُ مِنْ قَوْلِهِ عَبَثٌ إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْيٌ يُّوْحَى . عَلَّمَهُ شَدِيْدُ الْقُوَى.اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى.وَاَحُثُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّكُمْ مُلاَقُوْهُ, وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ.قَالَ اللهُ تَعَالَى. الم. اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْا اَنْ يَقُوْلُوْا آمَنَّا وَهُمْ لاَ يُفْتَنُوْنَ. اللّهُمَّ آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
6
اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُّجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِى الْحَاجَاتِ. اَللّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ, وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ. أَللّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْبِدَعَ.وَاَهْلِكْ اَعْدَآئَكَ اَعْدَآءَ الدِّيْنِ. أَللّهُمَّ مَزِّقْهُمْ, وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ , وَزَلْزِلْ اَقْدَامَهُمْ.اَللّهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ اَعِزِّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ. رَبَّنَا لاَ تُئَاخِذْنَا اِنْ نَّسِيْنَا اَوْ اَخْطَئْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا, رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَطَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مًوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. عِبَادَ اللهِ. اِنَّ اللهَ يَاْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَآءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلِى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah blog saya sudah baik?